Bagi pengendara motor skuter matik (skutik) seperti saya sering melakukan kebiasaan yang ternyata merugikan kita. Jika kita perhatikan, sering ditemui pengendara termasuk saya (tanpa sadar) menarik tuas rem terus-menerus. Tandanya, lampu rem selalu menyala. Menurut Titut Winarto, Kepala Bengkel PT Wahana Makmur Sejati, kebiasaan buruk itu muncul karena mereka meniru kebiasaan mekanik bengkel saat skutiknya diservis.
"Pengendara tidak sadar memegang (tuas) rem. Meski sedikit, langsung bekerja. Lampu stop pasti menyala. Mungkin merasa aman dengan tangan di tuas! Teknik ini bagus karena efek rem mesin (engine brake) skutik sangat kurang," jelas Titut. Pastinya, kebiasaan tersebut akibatnya sangat buruk
Masalah yang timbul:
"Pengendara tidak sadar memegang (tuas) rem. Meski sedikit, langsung bekerja. Lampu stop pasti menyala. Mungkin merasa aman dengan tangan di tuas! Teknik ini bagus karena efek rem mesin (engine brake) skutik sangat kurang," jelas Titut. Pastinya, kebiasaan tersebut akibatnya sangat buruk
Masalah yang timbul:
- Paling umum, kampas kopling gosong. Kebiasaan terus mengerem, membuat beban mesin lebih berat dan menimbulkan panas! Tandanya, mangkok kopling berubah menjadi kebiruan. "Kalau sudah begini, tarikan awal loyo. Getarannya juga besar," terang Titut.
- Umur, belt menjadi pendek karena dipengaruhi oleh panas dari kopling (kotak CVT juga menjadi panas).
- Aki tekor! Lampu stop yang menyala terus membuat aki terus memasok listrik. "Bohlam juga cepat mati. Ini sering ditemui pada skutik," tukas Titut.
Jadi, mulai sekarang, jika kita mengenderai skutik, perhatikan tangan. Tuas rem ditarik bila diperlukan.
Tag :
Tips dan Trik
0 Komentar untuk "Kebiasan buruk mengendarai motor skutik"