Penabrak puluhan siswa SMA Hang Tuah 2 Gedangan, Anggara Putra Trisula (APT), warga Perumahan Sidosermo, Wonocolo, Surabaya, mulai diperiksa di Polres Sidoarjo, Senin (4/11/2013). Anggara datang bersama pacarnya, NT, siswi kelas XII SMA Hang Tuah, tempat penabrakan massal itu terjadi.
Anggara (20), anak seorang purnawirawan polisi berpangkat brigjen itu datang ke mapolres sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 17.20 WIB, dia belum keluar dari ruang penyidik Satuan Pidana Ekonomi Tertentu (Satpidektur) Polres Sidoarjo. Pemeriksaan Anggara adalah yang pertama kali setelah peristiwa yang berlangsung Kamis (31/11/2013) sekitar pukul 12.20 WIB atau setelah dilimpahkan dari Polsek Gedangan ke Polres Sidoarjo.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setyadi menjelaskan, Anggara diperiksa secara intensif untuk menguak apa yang tengah terjadi. “Kami masih menggali keterangan dari Anggara dan status Anggara masih sebatas saksi,” katanya. Status saksi itu bisa meningkat tergantung dari hasil pemeriksaan, baik dari Anggara dan saksi lainnya saat peristiwa berlangsung. Dari keterangan itu akan dikroscek. “Kalau memang diperlukan penahanan ya nanti akan kita tahan,” tandas Kapolres.
Mantan Kapolres Jombang ini membantah jika penanganan kasus ini lamban. Pascakejadian, polisi sudah mendatangi rumah Anggara dan ditemui orangtuanya. Dalam pertemuan itu, kondisi Anggara stres berat. “Kalau kondisinya stres berat dibawa ke polres kondisinya bisa menjadi fatal. Tapi dalam pertemuan dengan keluarga, pihak keluarga menyatakan sanggup menyerahkan jika kondisi Anggara sudah normal,” terangnya.
Orang nomor satu di kepolisian Sidoarjo itu lantas mencontohkan, Abdul Qodir Jaelani (AQJ) setelah peristiwa kecelakaan tidak langsung dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan setelah kondisi AQJ sembuh dan normal sehingga situasi menjadi lebih nyaman. “Kita bekerja ini tidak membuat orang malah menjadi sakit, tapi bekerja yang enak agar dalam pemeriksaan bisa cair,” jelas Marjuki.
Kapolres yang saat itu sempat masuk ke ruang Anggara diperiksa sekitar 10 menit lantas keluar lagi. Ia bersama Kasat Reskrim AKP Rony Setyadi melihat kondisi mobil Anggara yang diamankan di depan gedung Satlantas Polres Sidoarjo. Bagian belakang mobil warna abu-abu itu penyok, sementara bagian kanan dan kiri juga terdapat bekas pukulan.
Penyoknya mobil milik Anggara itu kini menjadi pertimbangan penyidikan karena ada indikasi Anggara nekat memacu kendaraannya dan melindas Alif Kurnia Safitri karena takut.
Sumber : Kompas.com
Anggara (20), anak seorang purnawirawan polisi berpangkat brigjen itu datang ke mapolres sekitar pukul 14.00 WIB. Hingga pukul 17.20 WIB, dia belum keluar dari ruang penyidik Satuan Pidana Ekonomi Tertentu (Satpidektur) Polres Sidoarjo. Pemeriksaan Anggara adalah yang pertama kali setelah peristiwa yang berlangsung Kamis (31/11/2013) sekitar pukul 12.20 WIB atau setelah dilimpahkan dari Polsek Gedangan ke Polres Sidoarjo.
Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki SIK didampingi Kasat Reskrim Polres Sidoarjo AKP Rony Setyadi menjelaskan, Anggara diperiksa secara intensif untuk menguak apa yang tengah terjadi. “Kami masih menggali keterangan dari Anggara dan status Anggara masih sebatas saksi,” katanya. Status saksi itu bisa meningkat tergantung dari hasil pemeriksaan, baik dari Anggara dan saksi lainnya saat peristiwa berlangsung. Dari keterangan itu akan dikroscek. “Kalau memang diperlukan penahanan ya nanti akan kita tahan,” tandas Kapolres.
Mantan Kapolres Jombang ini membantah jika penanganan kasus ini lamban. Pascakejadian, polisi sudah mendatangi rumah Anggara dan ditemui orangtuanya. Dalam pertemuan itu, kondisi Anggara stres berat. “Kalau kondisinya stres berat dibawa ke polres kondisinya bisa menjadi fatal. Tapi dalam pertemuan dengan keluarga, pihak keluarga menyatakan sanggup menyerahkan jika kondisi Anggara sudah normal,” terangnya.
Orang nomor satu di kepolisian Sidoarjo itu lantas mencontohkan, Abdul Qodir Jaelani (AQJ) setelah peristiwa kecelakaan tidak langsung dimintai keterangan. Pemeriksaan dilakukan setelah kondisi AQJ sembuh dan normal sehingga situasi menjadi lebih nyaman. “Kita bekerja ini tidak membuat orang malah menjadi sakit, tapi bekerja yang enak agar dalam pemeriksaan bisa cair,” jelas Marjuki.
Kapolres yang saat itu sempat masuk ke ruang Anggara diperiksa sekitar 10 menit lantas keluar lagi. Ia bersama Kasat Reskrim AKP Rony Setyadi melihat kondisi mobil Anggara yang diamankan di depan gedung Satlantas Polres Sidoarjo. Bagian belakang mobil warna abu-abu itu penyok, sementara bagian kanan dan kiri juga terdapat bekas pukulan.
Penyoknya mobil milik Anggara itu kini menjadi pertimbangan penyidikan karena ada indikasi Anggara nekat memacu kendaraannya dan melindas Alif Kurnia Safitri karena takut.
Sumber : Kompas.com
Tag :
Celebs
1 Komentar untuk "Penabrak puluhan siswa di SMA Hang Tuah 2 Surabaya mulai diperiksa polisi"
informasi yang bermanfaat, semoga tidak terjadi kecelakaan lagi. Salam dari Kost Putri Hang Tuah Surabaya